CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

My niCe FamilY

Kamis, 10 September 2009

TELL ME HOW FEEL FALL IN LOVE

I almost twelve years old, it's only 2 months.

Jumat, 21 Agustus 2009

Ada UKM Baru....Lho^^

Dream more, think globally, act innovatively

Sebuah inspirasi pembangun peradaban

Welcome to KPI

Kami ucapkan selammat dating calon akademisasian dan peneliti UKM KPI UNHAS.

Mungkin Anda bertanya apa sih UKM KPI itu??

UKM KPI itu……..

Singkatan dari Unit Kegiatan Mahasiswa Keilmuan dan Penalaan Ilmiah, salah satu UKM yang terdaoat di Unhas. Merupakan wadah/ tempat teman-teman untuk mengembangkan potensi keilmuannya ataupun teman- teman yang tertarik dalam dunia pengkajian dan penelitian.

UKM KPI tergolong masih sangat baru, baru didirikan tahun ini. Tetapi jangan salah, meskipun masih sangat baru, UKM KPI bisa diandalkan lho..!!

VISI

Wadah pengembangan budaya ilmiah

MISI

1. Menghasilkan mahasiswa yang mandiri, spesialis, dan berwawasan global

2. Mengembangkan potensi keilmuan mahasiswa.

3. Mendorong terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Kenapa memilih KPI……..

Ada beberapa ala san memilih KPI

1. Merupakan tempat untuk mengembangkan ; potensi akademik dan keilmuan.

2. Sesuai dengan visinya (sebagai wadah pengembangan ilmiah mahasiswa ) maka tidak salah jika memilih KPI , karena dalam KPI akan mahasiswa akan dilatih dalam mengembangkan budaya ilmiah yang nantinya diharapkan mampu membuat suatu hgasilk karya penelitian yang mampu menjadi referensi bagi masyaakat.

3. Mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi mahasiswa yang mandiri, spesialis, dan berwawasan global.

Kegiatan yang ada di KPI………..

Lets chexk it out !!

* Training Akademis yang terdiri dari:

· TOSS (Training fOr Smart Student )

· TOP (Taining fOr Practioner)

· TEST (Training for Excellent Student )

* Training Penulisan Karya Tulis ILmiah

* Training pembuatan proposal penelitian

* Pembuatan SIC (Small Intensive Ckass)

Mahasiswa bukanlah menara gadinng, maka dengan jumlahnya yang tak banyak ini ada harapan besar terhadap kontribusi mahasiswa dalam menyejahterakan masyaakat., dinantikasn profesionalitasnya kelak saat dipercaya mengelola jabatan tertentu di ranah public.

Dalam kacamata pergerakan mahasiswa ketiga harapan ini analog dengan triangular peran mahasiswa , agen peubah yang memiliki kekuatan moral dan siap menjkadi SDM strategis masa depan.

Seonggok manusia terkapar dari kemanusiaan…….

Siapa yang mengaku bertanggung jawab??

Jika tidak ada,

Biarlah saya menanggung

Seluruhnya atau sebagian….”

In Science,the truth always win



Jumat, 14 Agustus 2009

UKM KPI

Up Grading UKM KPI tinggal ngitung hari lagi.
Semoga semuanya berjalan lancar.



Keep FighT teman2,,,,

Kamis, 13 Agustus 2009

it looks like I've disappeared for a long time

Jumat, 22 Mei 2009

PEMENANG VS PECUNDANG

Kamis, 21 Mei 2009

JMKI is my an other world




nyanyi bareng yuk....

MARS JMKI

Cipt : Adi

Kami mahasiswa Indonesia

Bersatu bercita-cita mulia

Membangun negeri kita tercinta

Menuju Indonesia jaya

Bersama Jaringan Mahasiswa

Kesehatan Indonesia

Tingkatkan derajat kesehatan

Bangsaku Indonesia

Reff :

Teruslah jaya JMKI

Teruslah bangun negeri ini

Semangatlah wahai kawanku

Menuju Indonesia Satu

Back 2 Reff :

Menuju Indonesia satu.


I am so Sad : (

Monday, 18th Mei 2009, This is my first I cried in my faculty, I was`so sad. I was absent about ten lectured, but I was promised and have licensed that I would absent about 4 days cause I would go to Semarang for LKMM Nasional JMKI as Unhas delegation. I got journal task from my lecturer as a punishment I absented in her lecture. And I have maked my jurnal task as much five journals. But it’s no problem for me. I just wanna my lecturer understood that I have license before I went to Semarang. But, my lecturer sayed that she never looked my license. And apparently, my “Sipen” didn’t give my license to my lecturer. She just put away in her bag. I was`so sad. My lecturer didn’t accept my reason and I think my value in KD II will be crushed. I just promising to Allah, hope Allah will give the best for me. AMIn.......

Rabu, 20 Mei 2009

Inspiring Word

....."Ketika wajah ini penat memikirkan dunia, maka berwudhulah.
Ketika tangan ini letih menggapai cita-cita, maka bertasbihlah.
Ketika pundak serasa tak kuasa memikul amanah-amanah, maka bersujudlah pada ALLaH.
Ikhlaskan semuanya serta mendekatlah pada-Nya.
Agar tunduk di saat yang lain angkuh.
Agar teguh di saat yang lain runtuh.
Agar tegar ketika yang lain terhempas......"

Start Ur day witH S^^iLe....

Minggu, 17 Mei 2009

Hm.... must StudY hard tonight

I really-really disappointed with my grade of absent. I think it didn't under 80% but I didn't followed my university lecture about four days because I join LKMM (Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa) Nasional JMKI (Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia) in semarang. I think it's not very influence of my grade's absent because it's duty from Unhas and I had arranged my license letter about for days as long as I can't followed subject.

oh God, tomorrow is my final examination KD II (Keperawatan dasar II) but I'am not yet study. I hope I can study hard this night and I can finish my exam very well. Oh God, please always besode oF me, don't leave me alone.

It's Me



Sabtu, 16 Mei 2009

The White Heart pin - Symbol for Nursing

The white heart is the universal symbol for nursing. It is meant to characterize the caring, knowledge and humanity that infuse the work and spirit of nursing. The white heart is also a unifying symbol for nurses globally.

White was selected because it brings together all colours, demonstrating nursing’s acceptance of all people. White also has a worldwide association with nursing, caring, hygiene and comfort. The heart shape communicates humanity and the central place that nursing has in quality health care.

From : International council oF nurses

Refleksi Hari Perawat Internasional 2009


Tepat tanggal 12 Mei 2009, perawat diseluruh dunia sedang memperingati Hari Perawat Internasional 2009. Peringatan yang mengambil tema “Delivering Quality, Serving Community: Nurses Leading Care Inovations” diharapkan bisa menjadi batu loncatan bagi dunia keperawatan terutama keperawatan di Indonesia.

Profesionalisme, kesejahteraan, globalisasi, undang-undang, legislasi, kualitas, inovasi, adalah kata-kata kunci yang perlu segera dibuatkan prioritas resolusi oleh para perawat dan juga oleh organisasi profesi (baca: PPNI). Jika sejak lama kita menunggu, kapan itu semua bisa di-treat secara optimal, maka sekaranglah saatnya! 2009 harus menjadi tahun terakhir kita menunggu. Saatnya bergerak telah tiba. Tidak ada waktu untuk menunda lagi.

Namun yang tidak kalah penting, momentum Hari Perawat Internasional 2009 ini juga bisa dijadikan sebagai saat yang tepat untuk mengevaluasi dan merenung, paling tidak dengan ungkapan, “Apa yang sudah aku (tataran personal) lakukan untuk Indonesia?” atau “Apa yang sudah kita (tataran organisasi profesi) lakukan untuk Indonesia?”.

Perawat judes, perawat pemarah, tidak bisa senyum, tidak becus merawat, mata duitan, pembantu dokter…dan ungkapan-ungkapan lain yang semakna, akankah tetap dibiarkan melekat pada perawat? Kapan semua itu akan hilang? Mari kita jawab bersama! Sekarang! Saat ini! Detik ini!

Terkait dengan itu semua, maka bagaimana semangat “Delivering Quality, Serving Community: Nurses Leading Care Inovations” bisa segera diwujudkan di tahun 2009 ini. Bagaimana perawat bisa memberikan pelayanan yang berkualitas? Bagaimana perawat bisa maksimal melayani masyarakat? Dan bagaimana perawat bisa menjadi pelopor (bukan pengekor) dalam memunculkan inovasi-inovasi perawatan?

Tersenyumlah Perawatku…!
Indonesia Ingin Melihatmu Bangkit…!
Bangkit…Bangkitlah..!
Tak Ada Guna Putus Asa…!
Masih Ada Jalan Disana…!
Tidakkah Engkau Yakin Bahwa DIA Disana Ingin Melihat Baktimu Untuk Negeri Ini?
Percaya Dan Berusahalah…!
Dan Ingatlah Selalu…Ketulusan Itu Milikmu…!




Jogja in Memorian

dpn masjid Agung (masjid kampus) UGM, bergaya banget y....
Foto bareng dpn UGM

daH nyampe d SemaranG..., Chees lg y ...^^
masiH d Bandara Soekarno Hatta. Chees dulu ya...^^

Selasa, 12 Mei 2009

CELEBRATE INTERNATIONAL NURSES DAY 12 MEI 2009

International Nurses Day is celebrated around the world every May 12, the anniversary of Florence Nightingale's birth.


Tanggal 2 Mei kemarin diperingati sebagai hari Pendidikan Nasional. Sebuah tanggal untuk mengingatkan kita pada perjuangan para pejuang pendidikan. Tanggal 20 Mei juga, telah diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional. Hari ketika pendahulu-pendahulu kita mulai membangkitkan kesadaran berpolitik nasionalnya. Bung Karno pernah menggunakan jargon JASMERAH atau Jangan sekali-kali melupakan sejarah dalam pidato politiknya untuk membangkitkan semangat. Kita menjadikan sejarah sebagai inspirator dalam mengambil tindakan pada saat ini. Tanpa sejarah dan masa lalu, masa sekarang tidaklah ada. Sebab kita hidup di dunia dengan hukum sebab-akibat, aksi-reaksi, tarik menarik dan sebagainya.

Lalu, teman-teman apa hubungannya dengan keperawatan?.Kita juga punya lho yang namanya "Nursing Dayyang diperingati setiap tanggal 12 Mei. Mengapa tanggal 12 Mei dicanangkan sebagai International Nursing Day?

Ternyata tanggal 12 Mei adalah hari lahir Florence Nightingale.Siapa perawat yang tidak kenal tokoh ini? .

Pada hari ini tepatnnya tanggal 12 Mei is the second day my clinical laboratories in Dr. Wahidin Sudirohusodo's Hospital, setelah 2 hari mengobservasi, mengindentifikasi, serta mengobok- obok pasien (He... he....^^) saya sudah merasakan kobaran panasnya api semangat Beliau. Sebentar lagi nyala lilin Beliau akan menyulut hati para perawat yang sudah mulai mengering oleh panasnya persaingan di dunia pelayanan kesehatan dan ketidaknyamanan status akibat perlakuan yang "dirasakan" tidak adil.Dalam teori kebakaran, paling tidak ada tiga hal yang dapat menyebabkan kebakaran. Pertama api, kedua bahan yang mudah terbakar, ketiga adalah oksigen. Perawat sudah memiliki api Florence Nightingale, sudah memiliki bahan mudah terbakar yaitu hati yang mulain mengering. Tinggal menunggu angin perubahan (oksigen) yang akan memperbesar nyala api itu.Jika semua sudah ada tinggal terbakarlan semangat.

Merdeka, Mandiri, Profesional. Ayo Bangkitlah, start mesinmu, bangkitlah, majulah, ini memang sudah waktunya. Momentum kita bersama. Bersatulah saudaraku. Kita sendiri yang menentukan nasib perawat Indonesia. Jangan pedulikan orang yang membeda-bedakan dengan sebutan Ners, mantri, suster atau yang lainnya. Jati diri kita adalah perawat. Kita semua adalah sama.

Bangkitlah! Bangkitlah! Bangkitlah! Perawat Indonesia. Masa depan menunggu. Jadilah bagian dari sejarah......!!!

Senin, 11 Mei 2009

TausiYaH haRi Ni




Jingga di tiMur hanTarkan mentari membaWa haRi, naFas, dan hiduP baru. seMoga Hari ini AllaH melapangkan rezeki kita, memberkahi umur kita, dan menaburkan ciNtaNya di hati kita semua, hingga terpuaskan jiwa tanpa menGharap pada manusia.

UNFORGETABLE EXPERIENCE

This is my first day clinical laboratories @ Dr. wahidin Sudirohusodo ‘s hospital. Friday ago, Ns. Riri asked us about clinical laboratories and maked 9 group for our clinical laboratories. Me, Dhila, Hasra, Etri, Hatijia, suci, Satriani, crissanta, and K’Irsyand are four group and our guide is Ns. Riri. We met @ third floor near from UGD room. Hospital direction early clinical exposure about 07.20. We and our senior (2007) early clinical exposure together because they are also the first clinical laboratories, but we start today and our senior start Wednesday.
My group observation in lontara 2 @ urologi’s part. When Ners Heru asked me to measured blood pressure of patient, I was very afraid. But I was very happy and felt “How Amazing to be a Nurse” after I measured blood pressure of patient, and my patient and his family shared to me about his condition. Oh……God, Thanks a lot. This is Unforgetable Experience for me. I hope be better omorrow. AMIEN…. ^^.

Rabu, 06 Mei 2009

JMKI "Tunjukkan Komitmenmu"


sebelum malam penutupan, kita renungan.


Kelompok II : dari Yg pake Jas Merah (Yusuf, Indargairi * it's me),adilaH zakiati Unpad, Mbak Shinta (Farmasi Unair), Aqilla (KG UGM), Mbak Cut Thysa (KG Unpad), Mbak Shaliha (KG Unpad), mbak Yuni (Stikes Aisyiah Jogja), n Bos kita...he..he.. maksudnya Ketua kita Mas Sinyo (Giovanni van Empel) Kedokteran UGM. Masih pada semangat-semangatnya nih buat tandingan UU Perda Jakarta tentang Kawasan Larangan Merokok. Chayo... jas MeraH tunjukkan Komitmenmu...^^





niH nak2 LKMM Nasional II JMKI, pada keren2 & manizt2 kan...^^
Semuax kumpul berfoto pada malam penutupan.
ada delegasi dari UGM (KU,KG,Ners), dari Stikes Aisyah Yogyakarta, Unpad (KG,Ners, dan Farmasi), Unair (Farmasi), dan Unhas (ners)tentunya.

Selasa, 05 Mei 2009

Lagi Dilema

Hidup emang sebuah pilihan Y....^^. hari ni kegiatan padat banget, da Kampoeng Santri, BLS (Basic Life Skill )nya SIAGA Ners, Rakerx IT Ners Unhas, dan besok juga da Seminar "Semulia Wanita Penghuni Syurga" di Baruga A.P. Pettarani Unhas. Indar jadi bingung mw ikut yg mana???, sementara hari senin besok akan ada Final KD II. wuiH....... benar-benar deCh. tapi tetap Semangat Y.... Pilihlah hal yang terbaik untukmu dengan mengucapkan "Basmalah" karena hanya dengan menyerahkan semuanya pada Allah, Insya Allah pilihan itu akn menjadi yang terbaik untuk kita.
By tHe Way, ujian SNMPTN dah dekat. Yah...., sebagai anak Ners yang masih baru cukup 2 semester kemungkinan dalam Lubuk hati yang paling dalam ada sedikit keinginan untuk ikut Ujian lagi (he....He.....tapi itu bagi teman-teman yang masih belum yakin 100% hatinya di Ners UH, kLw Indar mah dah MantaP Cie........^^). Tapi, masih ada satu hal yang menggelitik hati Indar tuK mengejar suatu Impian. What's tHat???
daPat SchoolarsHip ke Foreign, dan negara yang paling Indar impikaan adalah Japan, dan salah satu Schoolarship tahun ini adalah ikut MonbukagakusHo. tapi, Indar not sure to leave Ners UH, Indar daH merasa comfort banget disini. Kira-kira ikut G ya...., soalnya klW lulus pun mesti ikut Japanese (bahasa japan) dulu 1 tahun di Jakarta, So entar Umurku ketuaan He.....^^ . Benar-benar dilEma.

Apa yang Harus Kutakutkan ???

Tak ada yang perlu ditakutkan dalam hidup ini, semua hanya perlu dipahami.

Aku biasa hidiup dalam ketakutan yang senantiasa menghantui, takut kehilangan semua yang kumiliki, ataun takut tidak akan pernah memiliki semua yang kuharap dapat kucapai.
Bagaimana kalau rambutku rontok ?
Bagaimana kalau aku tidak dapat memiliki rumah besar yang mewah ?
Bagaimana kalau aku kegemukan, tidak berbentuk, atau tidak menarik ?
Bagaimana kalau aku tidak punya pekerjaan ?
Bagaimana kalau aku sudah tua, jompo, dan tidak mempunyai apapun untuk diberikan kepada orang di sekelilingku ?
Akan tetapi hidup mengajarkan kepadaku dan kepada mereka yang mau mendengarkan, dan sekarang aku tahu.
Bila rambutku rontok, aku akan menjadi wanita botak paling baik, dan aku akan bersyukur karena kepalaku masih dapat melahirkan gagasan- gagasan cemerlang.
Rumah besar dan mewah tidak selamanya membuat seseorang bahagia, hati yang tidak bahagia tidak akan mendapatkan kepuasan dan kesenangan meskipun tinggal di ebuah rumah besar dan mewah. Sebaliknya, hati yang ceria akan menjadikan rumah manapun bahagia.
Andai aku menggunakan waktu lebih banyak untuk mengembangkan emosiku, mentalku, dan dimensi spiritualku, bukannya memusatkan perhatian hanya pada unsure- unsure fisikku, setiap hari aku akn bertambah baik.
Andai aku tidak dapat bekerja untuk mendapatkan uang, aku akan bekerja bagi ALLAH SWT dan pahala yang kuterima akan tak terhingga disbanding yang kuberikan.
Dan kalau usia tua merenggut kekuatanku, kesigapan mentalku, dan stamina fisikku, kepada orang- orang di sekelilingku aku akan menawarkan kekuatan dalam keyalkinan- keyakinanku, kedalaman cintaku, dan stamina spiritual dalam jiwaku yang telah kubentuk dengan cermat melalui tantangan- tantangan sulit sepanjang hidup.
Tidak perduli apapun yang rusak atau hilang dalam mimpiku, itu mungkin sudah nasibku. Aku akan menghadapi setiap tantangan dengan ketabahan dan sikap bermartabat. Karena ALLAH SWT telah member banyak kepadaku, dan untuk apa pun yang mungkin hilang dariku, aku akan mendapatkan sepuluh lebih banyak daripada yang pernah kuharapkan dalam hidup.
Maka, ketika aku tidak dapat lagi menari, aku akan menyanyikan lagu gembira. Bila aku tidak kuat bernyanyi, aku akan bersiul dengan riang, bila nafasku pendek dan dangkal, aku akn mendengarkan de ngan baik dan menyerukan cinta dengan hatiku, dan ketika cahaya benderang itu dating, aku akan berdoa dengan khidmat sampai aku tak dapat berdoa lagi.
Maka jika tiba saat bagiku untuk menghadap ALLAH SWT……………..
Maka apa yang harus kutakutkan……….???

Ups…..wHat’s Ur ScoRe ???



Me and my room neighbor, Mbak Echa,decided to exercise TOEFL test twice a week. Last night, mbak Echa take her TOEFL test book in my room. Then, I, mbak Echa, n Wati start to exercise TOEFL test, we decided to spend 25 second. And kring……kringg……..kring……..^^

Uagh…..time is over……..^^

But I am not finished yet. So, an empty answer number calculated as a wrong answer. I am afraid…..n I am not sure with my answered. After we examined our answered, mbak Echa have ten wrong answered, wati twelve, n me????

Guess how???

This time, I disappointed with my test. I have eighteen wrong numbers hiks…hikZ……. But, Indar always`Spirit. Don’t worry, this is only beginning.

GANBATTE…….^^ne

Jumat, 01 Mei 2009

Once UpoN tiMe in Smudama, Unforgetable Experience



foto Gen-Q(kyuu_generation) alias Angkatan 9 Smuadama.

These my biG family in mY dormitory....

Pagar de' Bastille of Smudama menjadi saksi bisu dari Kehidupan Qt saudaraQ.....

seNang, sediH, susaH....dilewati bersama selama kurang lebih 3 tahun

Miss U All....^^



seriusx.....lg menghayati banget yak....

Kamis, 30 April 2009

I wanna graduated soon.............^^

Degup jantung
Embusan nafas
Harmoni tanpa not
Itulah rima dari puisi yang tak pernah habis
HIDUP
dan bila jantung berhenti???
Puisi adalah roh bertabir kata
tak pernah mati
tak pernah pergi
ia Segalanya
harus pergi ke mana lagi???
segalanya ada padamu

Senin, 27 April 2009

Konsep Dasar Keperawatan Perioperatif

1. GAMBARAN UMUM TAHAP DALAM KEPERAWATAN PERIOPERATIF
Fase pra operatif dimulai ketika ada keputusan untuk dilakukan intervensi bedah dan diakhiri ketika pasien dikirim ke meja operasi. Lingkup aktivitas keperawatan selama waktu tersebut dapat mencakup penetapan pengkajian dasar pasien di tatanan klinik ataupun rumah, wawancara pra operatif dan menyiapkan pasien untuk anstesi yang diberikan dan pembedahan.
Fase intra operatif dimulai ketika pasien masuk atau dipindah ke instalasi bedah dan berakhir saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan. Pada fase ini lingkup aktivitas keperawatan mencakup pemasangan IV cath, pemberian medikasi intaravena, melakukan pemantauan kondisi fisiologis menyeluruh sepanjang prosedur pembedahan dan menjaga keselamatan pasien. Contoh : memberikan dukungan psikologis selama induksi anstesi, bertindak sebagai perawat scrub, atau membantu mengatur posisi pasien d atas meja operasi dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar kesimetrisan tubuh.
Fase pasca operatif dimulai dengan masuknya pasien ke ruang pemulihan (recovery room) dan berakhir dengan evaluasi tindak lanjut pada tatanan klinik atau di rumah. Lingkup aktivitas keperawaan mecakup renatang aktivitas yang luas selama periode ini. Pada fase ini fokus pengkajian meliputi efek agen anstesi dan memantau fungsi vital serta mencegah komplikasi. Aktivitas keprawatan kemudian berfokus pada peningkatan penyembuhan pasien dan melakukan penyuluhan, perawatan tindak lanjut dan rujukan yang penting untuk penyembuhan dan rehabilitasi serta pemulangan.
2. AKTIVITAS KEPERAWATAN DALAM PERAN PERAWAT PERIOPERATIF
PENGKAJIAN :
Rumah/Klinik:
1)Melakukan pengkajian perioperatif awal
2)Merencanakan metode penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan pasien
3)Melibatkan keluarga dalam wawancara.
4)Memastikan kelengkapan pemeriksaan pra operatif
5)Mengkaji kebutuhan klien terhadap transportasi dan perawatan pasca operatif

Unit Bedah :
1)Melengkapi pengkajian praoperatif
2)Koordianasi penyuluhan terhadap pasien dengan staf keperawatan lain.
3)Menjelaskan fase-fase dalam periode perioperatif dan hal-hal yang diperkirakan terjadi.
4)Membuat rencana asuhan keperawatan

Ruang operasi :
1)Mengkaji tingkat kesadaran klien.
2)Menelaah ulang lembar observasi pasien (rekam medis)
3)Mengidentifikasi pasien
4)Memastikan daerah pembedahan

Perencanaan :
1)Menentukan rencana asuhan
2)Mengkoordinasi pelayanan dan sumber-sumber yang sesuai (contoh: Tim Operasi).

Dukungan Psikologis :
1)Memberitahukan pada klien apa yang terjadi
2)Menentukan status psikologis
3)Memberikan isyarat sebelumnya tentang rangsangan yang merugikan, seperti : nyeri.
4)Mengkomunikasikan status emosional pasien pada anggota tim kesehatan yang lain yang berkaitan.

4.PEMBEDAHAN : INDIKASI DAN KLASIFIKASI
Tindakan pembedahan dilakukan dengan berbagai indikasi, diantaranya adalah :
1)Diagnostik : biopsi atau laparotomi eksplorasi
2)Kuratif : Eksisi tumor atau mengangakat apendiks yang mengalami inflamasi
3)Reparatif : Memperbaiki luka multipel
4)Rekonstruktif/Kosmetik : mammoplasty, atau bedah platik
5)Palliatif : seperti menghilangkan nyeri atau memperbaiki masalah, contoh : pemasangan selang gastrostomi yang dipasang untuk mengkomponsasi terhadap ketidakmampuan menelan makanan.

Menurut urgensi dilakukan tindakan pembedahan, maka tindakan pembedahan dapat diklasifikasikan menjadi 5 tingkatan, yaitu :
1)Kedaruratan/Emergency
Pasien membutuhkan perhatian segera, gangguan mungkin mengancam jiwa. Indikasi dilakukan pembedahan tanpa di tunda. Contoh : perdarahan hebat, obstruksi kandung kemih atau usus, fraktur tulang tengkorak, luka tembak atau tusuk, luka bakar sanagat luas.

2)Urgen
Pasien membutuhkan perhatian segera. Pembedahan dapat dilakukan dalam 24-30 jam. Contoh : infeksi kandung kemih akut, batu ginjal atau batu pada uretra.

3)Diperlukan
Pasien harus menjalani pembedahan. Pembedahan dapat direncanakan dalam bebeapa minggu atau bulan. Contoh : Hiperplasia prostat tanpa obstruksi kandung kemih. Gangguan tyroid, katarak.

4)Elektif
Pasien harus dioperasi ketika diperlukan. Indikasi pembedahan, bila tidak dilakukan pembedahan maka idak terlalu membahayakan. Contoh : perbaikan Scar, hernia sederhana, perbaikan vaginal.

5)Pilihan
Keputusan tentang dilakukan pembedahan diserahkan sepenuhnya pada pasien. Indikasi pembedahan merupakan pilihan pribadi dan biasanya terkait dengan estetika. Contoh : bedah kosmetik.

Sedangkan menurut faktor resikonya, tindakan pembedahan di bagi menjadi :
1)Minor
Menimbulkan trauma fisik yang minimal dengan resiko kerusakan yang minim. Contoh : incisi dan drainage kandung kemih, sirkumsisi
2)Mayor
Menimbulkan trauma fisik yang luas, resiko kematian sangat serius. Contoh : Total abdominal histerektomi, reseksi colon, dll.

5.KEPERAWATAN PRE OPERATIF
A.PENDAHULUAN
Keperawatan pre operatif merupakan tahapan awal dari keperawatan perioperatif. Kesuksesan tindakan pembedahan secara keseluruhan sangat tergantung pada fase ini. Hal ini disebabkan fase ini merupakan awalan yang menjadi landasan untuk kesuksesan tahapan-tahapan berikutnya. Kesalahan yang dilakukan pada tahap ini akan berakibat fatal pada tahap berikutnya. Pengakajian secara integral dari fungsi pasien meliputi fungsi fisik biologis dan psikologis sangat diperlukan untuk keberhasilan dan kesuksesan suatu operasi.

B. PERSIAPAN KLIEN DI UNIT PERAWATAN
a)PERSIAPAN FISIK
Persiapan fisik pre operasi yang dialami oleh pasien dibagi dalam 2 tahapan, yaitu :
Persiapan di unit perawatan
Persiapan di ruang operasi
Berbagai persiapan fisik yang harus dilakukan terhadap pasien sebelum operasi antara lain :
1)Status kesehatan fisik secara umum
Sebelum dilakukan pembedahan, penting dilakukan pemeriksaan status kesehatan secara umum, meliputi identitas klien, riwayat penyakit seperti kesehatan masa lalu, riwayat kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik lengkap, antara lain status hemodinamika, status kardiovaskuler, status pernafasan, fungsi ginjal dan hepatik, fungsi endokrin, fungsi imunologi, dan lain-lain. Selain itu pasien harus istirahat yang cukup, karena dengan istirahat dan tidur yang cukup pasien tidak akan mengalami stres fisik, tubuh lebih rileks sehingga bagi pasien yang memiliki riwayat hipertensi, tekanan darahnya dapat stabil dan bagi pasien wanita tidak akan memicu terjadinya haid lebih awal.

2)Status Nutrisi
Kebutuhan nutrisi ditentukan dengan mengukur tinggi badan dan berat badan, lipat kulit trisep, lingkar lengan atas, kadar protein darah (albumin dan globulin) dan keseimbangan nitrogen. Segala bentuk defisiensi nutrisi harus di koreksi sebelum pembedahan untuk memberikan protein yang cukup untuk perbaikan jaringan. Kondisi gizi buruk dapat mengakibatkan pasien mengalami berbagai komplikasi pasca operasi dan mengakibatkan pasien menjadi lebih lama dirawat di rumah sakit. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah infeksi pasca operasi, dehisiensi (terlepasnya jahitan sehingga luka tidak bisa menyatu), demam dan penyembuhan luka yang lama. Pada kondisi yang serius pasien dapat mengalami sepsis yang bisa mengakibatkan kematian.

3)Keseimbangan cairan dan elektrolit
Balance cairan perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan input dan output cairan. Demikaian juga kadar elektrolit serum harus berada dalam rentang normal. Kadar elektrolit yang biasanya dilakuakan pemeriksaan diantaranya dalah kadar natrium serum (normal : 135 -145 mmol/l), kadar kalium serum (normal : 3,5 - 5 mmol/l) dan kadar kreatinin serum (0,70 - 1,50 mg/dl). Keseimbangan cairan dan elektrolit terkait erat dengan fungsi ginjal. Dimana ginjal berfungsi mengatur mekanisme asam basa dan ekskresi metabolit obat-obatan anastesi. Jika fungsi ginjal baik maka operasi dapat dilakukan dengan baik. Namun jika ginjal mengalami gangguan seperti oliguri/anuria, insufisiensi renal akut, nefritis akut maka operasi harus ditunda menunggu perbaikan fungsi ginjal. Kecuali pada kasus-kasus yang mengancam jiwa.

4)Kebersihan lambung dan kolon
Lambung dan kolon harus di bersihkan terlebih dahulu. Intervensi keperawatan yang bisa diberikan diantaranya adalah pasien dipuasakan dan dilakukan tindakan pengosongan lambung dan kolon dengan tindakan enema/lavement. Lamanya puasa berkisar antara 7 sampai 8 jam (biasanya puasa dilakukan mulai pukul 24.00 WIB). Tujuan dari pengosongan lambung dan kolon adalah untuk menghindari aspirasi (masuknya cairan lambung ke paru-paru) dan menghindari kontaminasi feses ke area pembedahan sehingga menghindarkan terjadinya infeksi pasca pembedahan. Khusus pada pasien yang menbutuhkan operasi CITO (segera), seperti pada pasien kecelakaan lalu lintas. Maka pengosongan lambung dapat dilakukan dengan cara pemasangan NGT (naso gastric tube).

5)Pencukuran daerah operasi
Pencukuran pada daerah operasi ditujukan untuk menghindari terjadinya infeksi pada daerah yang dilakukan pembedahan karena rambut yang tidak dicukur dapat menjadi tempat bersembunyi kuman dan juga mengganggu/menghambat proses penyembuhan dan perawatan luka. Meskipun demikian ada beberapa kondisi tertentu yang tidak memerlukan pencukuran sebelum operasi, misalnya pada pasien luka incisi pada lengan. Tindakan pencukuran (scheren) harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai menimbulkan luka pada daerah yang dicukur. Sering kali pasien di berikan kesempatan untuk mencukur sendiri agar pasien merasa lebih nyaman.
Daeran yang dilakukan pencukuran tergantung pada jenis operasi dan daerah yang akan dioperasi. Biasanya daerah sekitar alat kelamin (pubis) dilakukan pencukuran jika yang dilakukan operasi pada daerah sekitar perut dan paha. Misalnya : apendiktomi, herniotomi, uretrolithiasis, operasi pemasangan plate pada fraktur femur, hemmoroidektomi. Selain terkait daerah pembedahan, pencukuran pada lengan juga dilakukan pada pemasangan infus sebelum pembedahan.

6)Personal Hygine
Kebersihan tubuh pasien sangat penting untuk persiapan operasi karena tubuh yang kotor dapat merupakan sumber kuman dan dapat mengakibatkan infeksi pada daerah yang dioperasi. Pada pasien yang kondisi fisiknya kuat diajurkan untuk mandi sendiri dan membersihkan daerah operasi dengan lebih seksama. Sebaliknya jika pasien tidak mampu memenuhi kebutuhan personal hygiene secara mandiri maka perawat akan memeberikan bantuan pemenuhan kebutuhan personal hygiene.

7)Pengosongan kandung kemih
Pengosongan kandung kemih dilakukan dengan melakukan pemasangan kateter. Selain untuk pengongan isi bladder tindakan kateterisasi juga diperluka untuk mengobservasi balance cairan.

8)Latihan Pra Operasi
Berbagai latihan sangat diperlukan pada pasien sebelum operasi, hal ini sangat penting sebagai persiapan pasien dalam menghadapi kondisi pasca operasi, seperti : nyeri daerah operasi, batuk dan banyak lendir pada tenggorokan.
Latihan yang diberikan pada pasien sebelum operasi antara lain :
9)Latihan Nafas Dalam
Latihan nafas dalam sangat bermanfaat bagi pasien untuk mengurangi nyeri setelah operasi dan dapat membantu pasien relaksasi sehingga pasien lebih mampu beradaptasi dengan nyeri dan dapat meningkatkan kualitas tidur. Selain itu teknik ini juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan oksigenasi darah setelah anastesi umum. Dengan melakukan latihan tarik nafas dalam secara efektif dan benar maka pasien dapat segera mempraktekkan hal ini segera setelah operasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Latihan nafas dalam dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
10)Pasien tidur dengan posisi duduk atau setengah duduk (semifowler) dengan lutut ditekuk dan perut tidak boleh tegang.
11)Letakkan tangan diatas perut
12)Hirup udara sebanyak-banyaknya dengan menggunakan hidung dalam kondisi mulut tertutup rapat.
13)Tahan nafas beberapa saat (3-5 detik) kemudian secara perlahan-lahan, udara dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui mulut.
14)Lakukan hal ini berulang kali (15 kali)
15)Lakukan latihan dua kali sehari praopeartif.
16)Latihan Batuk Efektif
Latihan batuk efektif juga sangat diperlukan bagi klien terutama klien yang mengalami operasi dengan anstesi general. Karena pasien akan mengalami pemasangan alat bantu nafas selama dalam kondisi teranstesi. Sehingga ketika sadar pasien akan mengalami rasa tidak nyaman pada tenggorokan. Dengan terasa banyak lendir kental di tenggorokan. Latihan batuk efektif sangat bermanfaat bagi pasien setalah operasi untuk mengeluarkan lendir atau sekret tersebut. Pasien dapat dilatih melakukan teknik batuk efektif dengan cara :
17)Pasien condong ke depan dari posisi semifowler, jalinkan jari-jari tangan dan letakkan melintang diatas incisi sebagai bebat ketika batuk.
18)Kemudian pasien nafas dalam seperti cara nafas dalam (3-5 kali)
19)Segera lakukan batuk spontan, pastikan rongga pernafasan terbuka dan tidak hanya batuk dengan mengadalkan kekuatan tenggorokan saja karena bisa terjadi luka pada tenggorokan. Hal ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan, namun tidak berbahaya terhadap incisi.
20)Ulangi lagi sesuai kebutuhan.
21)Jika selama batuk daerah operasi terasa nyeri, pasien bisa menambahkan dengan menggunakan bantal kecil atau gulungan handuk yang lembut untuk menahan daerah operasi dengan hati-hati sehingga dapat mengurangi guncangan tubuh saat batuk.

22)Latihan Gerak Sendi
Latihan gerak sendi merupakan hal sangat penting bagi pasien sehingga setelah operasi, pasien dapat segera melakukan berbagai pergerakan yang diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan.
Pasien/keluarga pasien seringkali mempunyai pandangan yang keliru tentang pergerakan pasien setalah operasi. Banyak pasien yang tidak berani menggerakkan tubuh karena takut jahitan operasi sobek atau takut luka operasinya lama sembuh. Pandangan seperti ini jelas keliru karena justru jika pasien selesai operasi dan segera bergerak maka pasien akan lebih cepat merangsang usus (peristaltik usus) sehingga pasien akan lebih cepat kentut/flatus. Keuntungan lain adalah menghindarkan penumpukan lendir pada saluran pernafasan dan terhindar dari kontraktur sendi dan terjadinya dekubitus. Tujuan lainnya adalah memperlancar sirkulasi untuk mencegah stasis vena dan menunjang fungsi pernafasan optimal. Intervensi ditujukan pada perubahan posisi tubuh dan juga Range of Motion (ROM). Latihan perpindahan posisi dan ROM ini pada awalnya dilakukan secara pasif namun kemudian seiring dengan bertambahnya kekuatan tonus otot maka pasien diminta melakukan secara mandiri.
Status kesehatan fisik merupakan faktor yang sangat penting bagi pasien yang akan mengalami pembedahan, keadaan umum yang baik akan mendukung dan mempengaruhi proses penyembuhan. Sebaliknya, berbagai kondisi fisiologis dapat mempengaruhi proses pembedahan. Demikian juga faktor usia/penuaan dapat mengakibatkan komplikasi dan merupakan faktor resiko pembedahan. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mempersiapkan fisik pasien sebelum dilakukan pembedahan/operasi. Faktor resiko terhadap pembedahan antara lain :
23)Usia
Pasien dengan usia yang terlalu muda (bayi/anak-anak) dan usia lanjut mempunyai resiko lebih besar. Hal ini diakibatkan cadangan fisiologis pada usia tua sudah sangat menurun . sedangkan pada bayi dan anak-anak disebabkan oleh karena belum matur-nya semua fungsi organ.
24)Nutrisi
Kondisi malnutrisi dan obesitas/kegemukan lebih beresiko terhadap pembedahan dibandingakan dengan orang normal dengan gizi baik terutama pada fase penyembuhan. Pada orang malnutisi maka orang tersebut mengalami defisiensi nutrisi yang sangat diperlukan untuk proses penyembuhan luka. Nutrisi-nutrisi tersebut antara lain adalah protein, kalori, air, vitamin C, vitamin B kompleks, vitamin A, Vitamin K, zat besi dan seng (diperlukan untuk sintesis protein).
Pada pasien yang mengalami obesitas. Selama pembedahan jaringan lemak, terutama sekali sangat rentan terhadap infeksi. Selain itu, obesitas meningkatkan permasalahan teknik dan mekanik. Oleh karenanya dehisiensi dan infeksi luka, umum terjadi. Pasien obes sering sulit dirawat karena tambahan beraat badan; pasien bernafas tidak optimal saat berbaaring miring dan karenanya mudah mengalami hipoventilasi dan komplikasi pulmonari pascaoperatif. Selain itu, distensi abdomen, flebitis dan kardiovaskuler, endokrin, hepatik dan penyakit biliari terjadi lebih sering pada pasien obes.
25)Penyakit Kronis
Pada pasien yang menderita penyakit kardiovaskuler, diabetes, PPOM, dan insufisiensi ginjal menjadi lebih sukar terkait dengan pemakian energi kalori untuk penyembuhan primer. Dan juga pada penyakit ini banyak masalah sistemik yang mengganggu sehingga komplikasi pembedahan maupun pasca pembedahan sangat tinggi.
26)Ketidaksempurnaan respon neuroendokrin
Pada pasien yang mengalami gangguan fungsi endokrin, seperti dibetes mellitus yang tidak terkontrol, bahaya utama yang mengancam hidup pasien saat dilakukan pembedahan adalah terjadinya hipoglikemia yang mungkin terjadi selama pembiusan akibat agen anstesi. Atau juga akibat masukan karbohidrat yang tidak adekuart pasca operasi atau pemberian insulin yang berlebihan. Bahaya lain yang mengancam adalah asidosis atau glukosuria. Pasien yang mendapat terapi kortikosteroid beresiko mengalami insufisinsi adrenal. Pengguanaan oabat-obatan kortikosteroid harus sepengetahuan dokter anastesi dan dokter bedahnya.
27)Merokok
Pasien dengan riwayat merokok biasanya akan mengalami gangguan vaskuler, terutama terjadi arterosklerosis pembuluh darah, yang akan meningkatkan tekanan darah sistemiknya.
28)Alkohol dan obat-obatan
Individu dengan riwayat alkoholic kronik seringkali menderita malnutrisi dan masalah-masalah sistemik, sperti gangguan ginjal dan hepar yang akan meningkatkan resiko pembedahan. Pada kasus kecelakaan lalu lintas yang seringkali dialami oleh pemabuk. Maka sebelum dilakukan operasi darurat perlu dilakukan pengosongan lambung untuk menghindari asprirasi dengan pemasangan NGT.

b)PERSIAPAN PENUNJANG
Persiapan penunjang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tindakan pembedahan. Tanpa adanya hasil pemeriksaan penunjang, maka dokter bedah tidak meungkin bisa menentukan tindakan operasi yang harus dilakukan pada pasien. Pemeriksaan penunjang yang dimaksud adalah berbagai pemeriksaan radiologi, laboratorium maupun pemeriksaan lain seperti ECG, dan lain-lain.
Sebelum dokter mengambil keputusan untuk melakukan operasi pada pasien, dokter melakukan berbagai pemeriksaan terkait dengan keluhan penyakit pasien sehingga dokter bisa menyimpulkan penyakit yang diderita pasien. Setelah dokter bedah memutuskan untuk dilakukan operasi maka dokter anstesi berperan untuk menentukan apakan kondisi pasien layak menjalani operasi. Untuk itu dokter anastesi juga memerlukan berbagai macam pemrikasaan laboratorium terutama pemeriksaan masa perdarahan (bledding time) dan masa pembekuan (clotting time) darah pasien, elektrolit serum, Hemoglobin, protein darah, dan hasil pemeriksaan radiologi berupa foto thoraks dan EKG.

Dibawah ini adalah berbagai jenis pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan pada pasien sebelum operasi (tidak semua jenis pemeriksaan dilakukan terhadap pasien, namun tergantung pada jenis penyakit dan operasi yang dijalani oleh pasien). Pemeriksaan penunjang antara lain :
1)Pemeriksaan Radiologi dan diagnostik, seperti : Foto thoraks, abdomen, foto tulang (daerah fraktur), USG (Ultra Sono Grafi), CT scan (computerized Tomography Scan) , MRI (Magnrtic Resonance Imagine), BNO-IVP, Renogram, Cystoscopy, Mammografi, CIL (Colon in Loop), EKG/ECG (Electro Cardio Grafi), ECHO, EEG (Electro Enchephalo Grafi), dll.
2)Pemeriksaan Laboratorium, berupa pemeriksaan darah : hemoglobin, angka leukosit, limfosit, LED (laju enap darah), jumlah trombosit, protein total (albumin dan globulin), elektrolit (kalium, natrium, dan chlorida), CT/BT, ureum kretinin, BUN, dll. Bisa juga dilakukan pemeriksaan pada sumsun tulang jika penyakit terkaut dengan kelainan darah.
3)Biopsi, yaitu tindakan sebelum operasi berupa pengambilan bahan jaringan tubuh untuk memastikan penyakit pasien sebelum operasi. Biopsi biasanya dilakukan untuk memastikan apakah ada tumor ganas/jinak atau hanya berupa infeksi kronis saja.
4)Pemeriksaan Kadar Gula Darah (KGD).
5)Pemeriksaan KGD dilakukan untuk mengetahui apakah kadar gula darah pasien dalan rentang normal atau tidak. Uji KGD biasanya dilakukan dengan puasa 10 jam (puasa jam 10 malam dan diambil darahnya jam 8 pagi) dan juga dilakukan pemeriksaan KGD 2 jam PP (ppst prandial).

c)PEMERIKSAAN STATUS ANASTESI
Pemeriksaaan status fisik untuk dilakukan pembiuasan dilakukan untuk keselamatan selama pembedahan. Sebelum dilakukan anastesi demi kepentingan pembedahan, pasien akan mengalami pemeriksaan status fisik yang diperlukan untuk menilai sejauh mana resiko pembiusan terhadap diri pasien. Pemeriksaan yang biasa digunakan adalah pemeriksaan dengan menggunakan metode ASA (American Society of Anasthesiologist). Pemeriksaan ini dilakukan karena obat dan teknik anastesi pada umumnya akan mengganggu fungsi pernafasan, peredaran darah dan sistem saraf. Berikut adalah tabel pemeriksaan ASA.

ASA grade I
Status fisik : Tidak ada gangguan organik, biokimia dan psikiatri. Misal: penderita dengan herinia ingunalis tanpa kelainan lain, orang tua sehat, bayi muda yang sehat.
Mortality (%) : 0,05.

ASA grade II
Status fisik : Gangguan sistemik ringan sampai sedang yang bukan diseababkan oleh penyakit yang akan dibedah. Misal: penderita dengan obesitas, penderita dengan bronkitis dan penderita dengan diabetes mellitus ringan yang akan mengalami appendiktomi
Mortality (%) : 0,4.

ASA grade III
Status fisik : Penyakit sistemik berat; misalnya penderita diabetes mellitus dengan komplikasi pembuluh darah dan datang dengan appendisitis akut.
Mortality (%) : 4,5.

ASA grade IV
Status fisik : Penyakit/gangguan sistemik berat yang menbahayakan jiwa yang tidak selalu dapat diperbaiki dengan pembedahan, misalnya : insufisiensi koroner atau infark miokard
Mortality (%) : 25.

ASA grade V
Status fisik : Penyakit/gangguan sistemik berat yang menbahayakan jiwa yang tidak selalu dapat diperbaiki dengan pembedahan, misalnya : insufisiensi koroner atau infark miokard
Mortality (%) : 50.

d)INFORM CONSENT
Selain dilakukannya berbagai macam pemeriksaan penunjang terhadap pasien, hal lain yang sangat penting terkait dengan aspek hukum dan tanggung jawab dan tanggung gugat, yaitu Inform Consent. Baik pasien maupun keluarganya harus menyadari bahwa tindakan medis, operasi sekecil apapun mempunyai resiko. Oleh karena itu setiap pasien yang akan menjalani tindakan medis, wajib menuliskan surat pernyataan persetujuan dilakukan tindakan medis (pembedahan dan anastesi).
Meskipun mengandung resiko tinggi tetapi seringkali tindakan operasi tidak dapat dihindari dan merupakan satu-satunya pilihan bagi pasien. Dan dalam kondisi nyata, tidak semua tindakan operasi mengakibatkan komplikasi yang berlebihan bagi klien. Bahkan seringkali pasien dapat pulang kembali ke rumah dalam keadaan sehat tanpa komplikasi atau resiko apapun segera setelah mengalami operasi. Tentunya hal ini terkait dengan berbagai faktor seperti: kondisi nutrisi pasien yang baik, cukup istirahat, kepatuhan terhadap pengobatan, kerjasama yang baik dengan perawat dan tim selama dalam perawatan.
Inform Consent sebagai wujud dari upaya rumah sakit menjunjung tinggi aspek etik hukum, maka pasien atau orang yang bertanggung jawab terhdap pasien wajib untuk menandatangani surat pernyataan persetujuan operasi. Artinya apapun tindakan yang dilakukan pada pasien terkait dengan pembedahan, keluarga mengetahui manfaat dan tujuan serta segala resiko dan konsekuensinya. Pasien maupun keluarganya sebelum menandatangani surat pernyataan tersut akan mendapatkan informasi yang detail terkait dengan segala macam prosedur pemeriksaan, pembedahan serta pembiusan yang akan dijalani. Jika petugas belum menjelaskan secara detail, maka pihak pasien/keluarganya berhak untuk menanyakan kembali sampai betul-betul paham. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena jika tidak meka penyesalan akan dialami oleh pasien/keluarga setelah tindakan operasi yang dilakukan ternyata tidak sesuai dengan gambaran keluarga.

e)PERSIAPAN MENTAL/PSIKIS
Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap atau labil dapat berpengaruh terhadap kondisi fisiknya.
Tindakan pembedahan merupakan ancaman potensial maupun aktual pada integeritas seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stres fisiologis maupun psikologis (Barbara C. Long).
Contoh perubahan fisiologis yang muncul akibat kecemasan dan ketakutan antara lain :
Pasien dengan riwayat hipertensi jika mengalami kecemasan sebelum operasi dapat mengakibatkan pasien sulit tidur dan tekanan darahnya akan meningkat sehingga operasi bisa dibatalkan.
Pasien wanita yang terlalu cemas menghadapi operasi dapat mengalami menstruasi lebih cepat dari biasanya, sehingga operasi terpaksa harus ditunda.
Setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda dalam menghadapi pengalaman operasi sehingga akan memberikan respon yang berbeda pula, akan tetapi sesungguhnya perasaan takut dan cemas selalu dialami setiap orang dalam menghadapi pembedahan. Berbagai alasan yang dapat menyebabkan ketakutan/kecemasan pasien dalam menghadapi pembedahan antara lain :
Takut nyeri setelah pembedahan
Takut terjadi perubahan fisik, menjadi buruk rupa dan tidak berfungsi normal (body image)
Takut keganasan (bila diagnosa yang ditegakkan belum pasti)
Takut/cemas mengalami kondisi yang sama dengan orang lain yang mempunyai penyakit yang sama.
Takut/ngeri menghadapi ruang operasi, peralatan pembedahan dan petugas.
Takut mati saat dibius/tidak sadar lagi.
Takut operasi gagal.
Ketakutan dan kecemasan yang mungkin dialami pasien dapat dideteksi dengan adanya perubahan-perubahan fisik seperti : meningkatnya frekuensi nadi dan pernafasan, gerakan-gerakan tangan yang tidak terkontrol, telapak tangan yang lembab, gelisah, menayakan pertanyaan yang sama berulang kali, sulit tidur, sering berkemih. Perawat perlu mengkaji mekanisme koping yang biasa digunakan oleh pasien dalam menghadapi stres. Disamping itu perawat perlu mengkaji hal-hal yang bisa digunakan untuk membantu pasien dalam menghadapi masalah ketakutan dan kecemasan ini, seperti adanya orang terdekat, tingkat perkembangan pasien, faktor pendukung/support system.
Untuk mengurangi / mengatasi kecemasan pasien, perawat dapat menanyakan hal-hal yang terkait dengan persiapan operasi, antara lain :
Pengalaman operasi sebelumnya
Persepsi pasien dan keluarga tentang tujuan/alasan tindakan operasi
Pengetahuan pasien dan keluarga tentang persiapan operasi baik fisik maupun penunjang.
Pengetahuan pasien dan keluarga tentang situasi/kondisi kamar operasi dan petugas kamar operasi.
Pengetahuan pasien dan keluarga tentang prosedur (pre, intra, post operasi)
Pengetahuan tentang latihan-latihan yang harus dilakukan sebelum operasi dan harus dijalankan setalah operasi, seperti : latihan nafas dalam, batuk efektif, ROM, dll.
Persiapan mental yang kurang memadai dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pasien dan keluarganya. Sehingga tidak jarang pasien menolak operasi yang sebelumnya telah disetujui dan biasanya pasien pulang tanpa operasi dan beberapa hari kemudian datang lagi ke rumah sakit setalah merasa sudah siap dan hal ini berarti telah menunda operasi yang mestinya sudah dilakukan beberapa hari/minggu yang lalu. Oleh karena itu persiapan mental pasien menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dan didukung oleh keluarga/orang terdekat pasien.
Persiapan mental dapat dilakukan dengan bantuan keluarga dan perawat. Kehadiran dan keterlibatan keluarga sangat mendukung persiapan mental pasien. Keluarga hanya perlu mendampingi pasien sebelum operasi, memberikan doa dan dukungan pasien dengan kata-kata yang menenangkan hati pasien dan meneguhkan keputusan pasien untuk menjalani operasi.
Peranan perawat dalam memberikan dukungan mental dapat dilakukan dengan berbagai cara:
1Membantu pasien mengetahui tentang tindakan-tindakan yang dialami pasien sebelum operasi, memberikan informasi pada pasien tentang waktu operasi, hal-hal yang akan dialami oleh pasien selama proses operasi, menunjukkan tempat kamar operasi, dll.
2.Dengan mengetahui berbagai informasi selama operasi maka diharapkan pasien mejadi lebih siap menghadapi operasi, meskipun demikian ada keluarga yang tidak menghendaki pasien mengetahui tentang berbagai hal yang terkait dengan operasi yang akan dialami pasien.
3. Memberikan penjelasan terlebih dahulu sebelum setiap tindakan persiapan operasi sesuai dengan tingkat perkembangan. Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas. Misalnya: jika pasien harus puasa, perawat akan menjelaskan kapan mulai puasa dan samapai kapan, manfaatnya untuk apa, dan jika diambil darahnya, pasien perlu diberikan penjelasan tujuan dari pemeriksaan darah yang dilakukan, dll. Diharapkan dengan pemberian informasi yang lengkap, kecemasan yang dialami oleh pasien akan dapat diturunkan dan mempersiapkan mental pasien dengan baik
4.Memberi kesempatan pada pasien dan keluarganya untuk menanyakan tentang segala prosedur yang ada. Dan memberi kesempatan pada pasien dan keluarga untuk berdoa bersama-sama sebelum pasien di antar ke kamar operasi.
5.Mengoreksi pengertian yang saah tentang tindakan pembedahan dan hal-hal lain karena pengertian yang salah akan menimbulkan kecemasan pada pasien.
6.Kolaborasi dengan dokter terkait dengan pemberian obat pre medikasi, seperti valium dan diazepam tablet sebelum pasien tidur untuk menurunkan kecemasan dan pasien dapat tidur sehingga kebutuhan istirahatnya terpenuhi.
7. Pada saat pasien telah berada di ruang serah terima pasien di kamar operasi, petugas kesehatan di situ akan memperkenalkan diri sehingga membuat pasien merasa lebih tenang. Untuk memberikan ketenangan pada pasien, keluarga juga diberikan kesempatn untuk mengantar pasien samapi ke batas kamar operasi dan diperkenankan untuk menunggu di ruang tunggu yang terletak di depan kamar operasi.

f)OBAT-OBATAN PRE MEDIKASI
Sebelum operasi dilakukan pada esok harinya. Pasien akan diberikan obat-obatan premedikasi untuk memberikan kesempatan pasien mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Obat-obatan premedikasi yang diberikan biasanya adalah valium atau diazepam. Antibiotik profilaksis biasanya di berikan sebelum pasien di operasi. Antibiotik profilaksis yang diberikan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya infeksi selama tindakan operasi, antibiotika profilaksis biasanya di berikan 1-2 jam sebelum operasi dimulai dan dilanjutkan pasca bedah 2- 3 kali. Antibiotik yang dapat diberikan adalah ceftriakson 1gram dan lain-lain sesuai indikasi pasien.


Minggu, 26 April 2009

My Poetry

Teruntuk Para Pecinta TUHAN



wahai Tuhan
Aku tahu kita tak saling bicara
tapi tentunya Kau masih mengingat aku
Sebagaimana aku tak menyangkal-MU
dan jika ini detik-detik penghabisanku
maka bebaskan aku berbicara semauku
ijinkan aku mengeluh pada-Mu di dalam kepasrahanku
Sepanjang hidup Engkau selalu membingungkan
dengan cara-cara aneh Kau tunjukkan keagungan
Kau, dengan teka-teki-MU bernama Takdir

Kamis, 23 April 2009

Teman-temanQ nak Indonesia......

ada Beberapa hal yang mungkin belum kita tahu tentang masalah - masalah kesehatan yang ada di masyarakat.apa yang terjadi disana dan apa yang sebaiknya dilakukan.

apakah kita,warga negara Indonesia, mau membuka mata kita untuk itu?

apakah kita, calon penerus bangsa, mau menjadi jawaban bagi permasalahan yang ada di masyarakat?

apakah kita,kaum muda yang masih memiliki jiwa yang bergejolak, mau melihat kesehatan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik?

semuanya bisa kita lakukan kalau kita MAU.

KSS ( Komunitas Sadar Sehat ) sebagai salah satu bentuk kepedulian kita terhadap kesehatan masyarakat Indonesia.

kegiatan - kegiatan yang dapa kita lakukan antara lain :PENYULUHAN, BAKTI SOSIAL, dan HOME CARE dengan tema wajib : PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ).

ayuk, teman - teman..kita sukseskan program ini sama-sama. agar masa depan bangsa Indonesia ke depan menjadi lebih baik.

HAL YANG BESAR SELALU DIMULAI DARI HAL YANG KECIL..

SETIAP HAL KECIL YANG KITA LAKUKAN AKAN DAPAT MEMBERIKAN SEBUAH PERUBAHAN YANG BESAR.

Selasa, 07 April 2009

akankah masa depanku Qlabuhkan d Ners....????

Aku tak tahu apakaH aQ yakin melabuhkan masa depanku untuk sebuah profesi yan bernama "NERS". Untuk sebuah profesi yang membutuhkan skill seorang professional, yang mesti bekerja dengan hati, yang harus sabar dan ikhlas akan begitu sulit jika memilihnya karena pilihan orang tua, bukan pilihan dari hati. Padahal pada hakikatnya, sebuah pekerjaan yang mesti dan harus dikerjakan dengan hati juga harus dipilih dengan hati.
Aku butuh seorang penyemangat.....
dan.....
teLah kutemakan enGkau.....
waHai penyemangatku.....